“Mengubah Tangisan Menjadi Tarian”
Apakah semua duka harus
tetap menjadi duka, dan tangisan akan tetap menjadi tangisan? Dibalik mendung
hitam ada sinar pelangi yang bersinar menghiasi cakrawala. Siapkah kita
menyambut hari-hari penuh kebahagiaan itu?
Bagaimana caranya
mengubah kesedihan menjadi kesukaan dan tarian yang menjadikan kehidupan
semakin indah? Pengalaman pahit yang dialami Isebelle atas kematian suaminya
dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita dalam menyikapi permasalahan hidup.
Jeff Wingrove, seorang
mantan atlet marathon, meninggal dunia setelah seorang dokter umum salah
mendiagnosa penyakit yang sedang dideritanya. Hanya berdasarkan komunikasi per
telepon, sang dokter langsung memutuskan bahwa Jeff menderita vertigo dan
segera memberi resep obat mabuk.
Padahal penyakit
yang diderita Jeff sesungguhnya adalah penyakit stroke berat.
Akibatnya tentu sangat fatal. Dua hari setelah salah diagnosa dan salah obat,
Jeff kemudian meninggal dunia dalam usia 48 tahun.
Meski mengalami
kekecewaan berat atas kesalahan diagnosa yang mengakibatkan kematian suaminya,
Isabelle tetap berusaha tegar menghadapi masalah yang sedang dihadapinya.
Dengan keyakinan yang teguh, ia mengambil keputusan untuk mendonorkan
organ tubuh suaminya sehingga dapat menyelamatkan lima nyawa yang sedang
kritis.
Saripati Kehidupan
Marah, kesal, sedih
berbaur menjadi satu didalam diri Isabelle. Tapi apakah dengan mengekspos semua
emosinya terus menerus dapat mengubah kenyataan sehingga sang suami yang sudah
meninggal dapat hidup kembali?
Tentu, tidak adil untuk
membela kesalahan dokter Francisca Ogunbiyi yang bekerja Mid Essex
Hospital Services NHS Trust, yang tidak mau datang berkunjung ke rumah Isabelle
sehingga dapat melakukan diagnosa yang lebih baik. Dan juga, tentu tidak akan
mengubah keadaan jika kita juga terus menerus menyalahkan orang lain atas semua
masalah yang kita hadapi. Mari belajar mengubah tangisan menjadi
tarian.(Penulis: Bertinus Sijabat)
0 Comments: